Wednesday, April 8, 2009

Fokker 27

"Tulisan ini di buat sebagai ungkapan bela sungkawa terhadap korban kecelakan Fokker 27 di Bandung"

Model ini dibuat sebagai pengganti DC-3, dengan nama "Fokker F-27 Frienship", Fairchild F-27 dan FH-227, yg dibuat dalam jumlah besar jika dibanding produksi pesawat turboprop yang lain.


Fokker F-27 mulai muncul tahun 1950 dengan desain awal dikenal sebagai P275, 32 penumpang yang didukung oleh dua RollsRoyce Dart turboprops. Dengan bantuan dana dari pemerintah Belanda, P275 berevolusi menjadi F-27, yang pertama kali terbang pada 24 November 1955. Prototipe asli ini telah didukung oleh Dart 507s dan punya tempat duduk 28, pada saat prototipe kedua muncul (pada Januari 1957) badan pesawat diperpanjang sehingga memungkinkan untuk 32 tempat duduk.



Fokker kemudian menandatangani perjanjian dengan Fairchild US untuk memproduksi pesawat sejenis. Pada bulan September 1958, Fairchild F-27 muncul kemudian di susul dengan seri yg lain. Fairchild F-27s designnya berbeda dengan Fokker F-27 Mk 100s, dengan jumlah tempat duduk 40, selain itu radar cuaca di pasang di hidungnya, dan kapasitas bahan bakar di tingkatkan. Pembuatan berikutnya meliputi Markus 200/F-27A dengan mesin lebih canggih, Markus 300/F-27B dan terutama versi militer Mk 400 Combi , kemudian seri Mk 500 yg lebih panjang dengan kapasitas tempat duduk ke 52, kemudian seri Mk 600 diproduksi untuk pesawat kargo.



Kemudian Fairchild sendiri mengembangkan FH-227, yang muncul hampir dua tahun lebih awal daripada Markus 500. FH-227 dengan fitur yang lebih panjang 1.83m (6ft 0in) dari panjang standar F-27/F-27s, serta dengan kapasitas tempat duduk 52 orang.







Versi militer yg di operasikan oleh Angkatan Udara Indonesia


Yg di operasikan oleh Merpati Airlines dulu.

Daftar Kecelakaan Pesawat Fokker F-27



Thursday, April 2, 2009

Kesan berbeda dari ukuran huruf yg tercetak


Surat suara untuk pemilu dari PPLN di kemas dalam amplop (di dalamnya ada dua amplop kecil lagi) disertai dengan tanda terima, petunjuk pengisian dan petunjuk pengiriman jika kartu suara akan di kirim lewat pos. Surat suara yg sudah di contreng (bukan di coblos) nantinya di masukkan ke amplop terkecil trus di lem. Amplop terkecil tersebut kemudian di masukkan ke dalam amplop ke dua bersama-sama sobekan tanda terima (form C4-LN).

Dari PPLN memberi 3 alternatif untuk pemungutan suara:

1. Datang langsung di TPS (di KBRI)
2. Dikirim lewat Pos
3. Jika masyarakat Indonesia berada/terkumpul dalam suatu komunitas, maka petugas KPPLSN akan mendatangi dan membagikan secara langsung amplop-amplop tersebut.

Berikut adalah surat suara untuk dapil DKI Jakarta II yg lumayan besar, sekitar 60 x 90 cm. Untuk yg di LN, suara akan masuk ke dapil DKI Jakarta.



Agak repot juga membuka surat suara yg besar dan di lipat jadi sekitar 15x15 cm. Saat surat suara terbuka, tiba-tiba pandangan saya seolah-olah di arahkan ke beberapa nama caleg yg terlihat lebih jelas. Sejenak saya amati, eh... ternyata ukuran huruf yg di pakai ada perbedaan. Ada sekitar 53 nama dari total 195 nama tercetak dengan ukuran huruf yg lebih besar.

Apakah ini karena kesalahan cetak? sepertinya kok nggak di cek dulu sebelum di cetak.

Yang jelas, nama-nama yg tercetak lebih besar hurufnya tersebut, rata-rata memiliki bagian nama yg mengingatkan kepada orang-orang yg sering muncul di TV, Koran, Majalah, dll.


(contoh daftar caleg di surat suara)














Berikut adalah daftar jumlah nama caleg yg "tercetak" dengan huruf lebih besar