Sunday, May 11, 2008

Badminton

Sore ini pertandingan badminton antar departmen berlanjut, setelah dua kali pertandingan team EU di kalahkan telak 3-0 saat lawan PE-1 dan PA-1; kali ini team EU menang telak 3-0.... gimana nggak menang... la wong musuhnya nggak dateng... so WO.... Team EU kali ini di perkuat oleh : saya, Waluyo, Vivek, dan Muralee .... yg dua terakhir dari India.

Akhirnya permainan berlanjut tapi cuma latihan saja. Saat yg lainnya dah pada pulang, tinggal beberapa orang Indonesia dan satu orang India, namanya Santos. Si Santos ini adalah juaranya UAE dan orangnya baik. Pertama kali dia nawarin nglatih Waluyo, trus Made, trus yg lainnya ikut juga. Jadi sore ini dia mengajarkan gerakan kaki untuk menjelah lapangan. Surprise.... baru kali ini ada pemain nasional UAE yg mo ngajarin kita.... so kita tambah semangat. Cuma semangat yg menggebu-gebu tidak di dukung oleh stamina. Masing-masing baru 5 menit latihan foot work ... uh... rasanya dada terbakar ... panas... menggeh-menggeh.... Maklumlah dah balung tua.

Saya jadi teringat waktu jaman SD, sekitar tahun 1985, waktu itu baru kelas 5. Badminton di Indonesia lagi hebat-hebatnya, sebutlah Icuk Sugiarto, Liem Swie King, dll. Dan tak kalah di kampungku, Kanoman. Saat itu di dirikan perkumpulan bulutangkis. Penggagasnya adalah Mas Nurdiyanto. Nama klubnya adalah "CANDELA", yg berarti cahaya. So di harapkan perkumpulan ini akan bersinar seperti cahaya. Kaos pun di bikin, latihan rutin di adakan 2 kali seminggu. Tempatnya adalah lapangan bulu tangkis di rumah saya. Waktu itu di kampungku ada 3 lapangan bulu tangkis, 1 yg di semen, serta 2 lapangan tanah. Untuk garis lapangannya kita memakai bambu yg di belah dan diserut halus, trus di paku pada patok-patok yg di tancapkan. Pelatihnya ada dua orang, Mas Latief dan Mas Sigit. Beliau-beliau ini pemain bagus di PB Pancing. Jumlah yg ikut waktu itu ada sekitar 15an anak. Sebutlah Pitoyo, Teguh, Joko, Aman, Rohmat, dll.

Kita diberi latihan dasar memegang raket, memukul cock, servis, footwork, dll. Tidak ketinggalan pula latihan fisik lari sekitar 5-10 km saat siang hari jam 1 siang sampai jam 3 sore, kemudian di lanjutkan latihan di lapangan dari jam 3 sampe jam 5 sore. Push up, loncat, dll juga jadi menu tiap latihan.

Hasil dari latihan-latihan tersebut cukup menggembirakan, hampir seminggu sekali kita melakukan pertandingan persahabatan antar kampung. Dan 80% kita memenanginya. Bahkan pertandingan persahabatan merambah antar kecamatan, kabupaten. Klub "CANDELA" jadi di segani.

Saya sendiri, tiap hari libur sabtu & minggu pasti berlatih sparing partner sama Teguh. Pagi hari jam 6 - 9; trus di lanjut sore jam 15 - 18. Kalo di hitung dalam satu hari mungkin nyampe 20 an game.

Maklumlah masih kelas 5 SD, so stamina masih prima ... tapi sekarang ..uh ... benar-benar berat untuk main 1 set singgle. Hari ini nyoba singgle sama Waluyo, .... napas benar-benar habis meski baru satu set. Hasilnya kalah 21-17. Tapi lumayan juga untuk latihan, soalnya dah menunggu pertandingan melawan Pak Heri. Setelah di pertandingan terakhir saya kalahkan 2 set langsung, beliaunya jadi penasaran. Maklumlah skornya mungkin 20-1 untuk kemenangan Pak Heri, cuma kekalahan 1 kali ini terjadi di pertandingan terakhir. So beliaunya masih penasaran... he..he..he.

1 comment:

Anonymous said...

Debat publik sosok militer vs olahragawan untuk PBSI. Perlukah?

Panglima TNI, Jenderal Djoko Santoso, Rabu 5 November 2008 akhirnya bersuara menyatakan kesediannya untuk dicalonkan memimpin PB PBSI periode 2008-2012.

Sementara itu, Icuk Sugiarto dengan pengenalan dan kepeduliannya yang mendarah-daging akan bulutangkis tetap menyatakan tekadnya untuk berlaga dalam Munas PBSI yang akan berlangsung 14-15 November mendatang di Jakarta.

Benarkah, PBSI tidak akan berjalan baik tanpa sentuhan militer? Benarkah dibutuhkan sosok militer yang kuat untuk 'menggalang dana besar' yang dibutuhkan PBSI? Benarkah, hanya militer yang mampu 'memimpin' sementara seorang olahragawan hanya mampu 'mengolah raga' dan tidak dapat 'mengolah pemikiran' untuk memimpin sebuah organisasi?

Perlukah DEBAT PUBLIK agar masyarakat Indonesia menilai sosok mana yang tepat memimpin PBSI periode mendatang ?

Sampaikan opini Anda di sini: http://icuk-badminton.com/blog/2008/11/debat-publik-sosok-militer-vs-olahragawan-untuk-pbsi-perlukah/

Bulutangkis Indonesia, milik Indonesia!!!

Fans berat Icuk