Thursday, April 2, 2009

Kesan berbeda dari ukuran huruf yg tercetak


Surat suara untuk pemilu dari PPLN di kemas dalam amplop (di dalamnya ada dua amplop kecil lagi) disertai dengan tanda terima, petunjuk pengisian dan petunjuk pengiriman jika kartu suara akan di kirim lewat pos. Surat suara yg sudah di contreng (bukan di coblos) nantinya di masukkan ke amplop terkecil trus di lem. Amplop terkecil tersebut kemudian di masukkan ke dalam amplop ke dua bersama-sama sobekan tanda terima (form C4-LN).

Dari PPLN memberi 3 alternatif untuk pemungutan suara:

1. Datang langsung di TPS (di KBRI)
2. Dikirim lewat Pos
3. Jika masyarakat Indonesia berada/terkumpul dalam suatu komunitas, maka petugas KPPLSN akan mendatangi dan membagikan secara langsung amplop-amplop tersebut.

Berikut adalah surat suara untuk dapil DKI Jakarta II yg lumayan besar, sekitar 60 x 90 cm. Untuk yg di LN, suara akan masuk ke dapil DKI Jakarta.



Agak repot juga membuka surat suara yg besar dan di lipat jadi sekitar 15x15 cm. Saat surat suara terbuka, tiba-tiba pandangan saya seolah-olah di arahkan ke beberapa nama caleg yg terlihat lebih jelas. Sejenak saya amati, eh... ternyata ukuran huruf yg di pakai ada perbedaan. Ada sekitar 53 nama dari total 195 nama tercetak dengan ukuran huruf yg lebih besar.

Apakah ini karena kesalahan cetak? sepertinya kok nggak di cek dulu sebelum di cetak.

Yang jelas, nama-nama yg tercetak lebih besar hurufnya tersebut, rata-rata memiliki bagian nama yg mengingatkan kepada orang-orang yg sering muncul di TV, Koran, Majalah, dll.


(contoh daftar caleg di surat suara)














Berikut adalah daftar jumlah nama caleg yg "tercetak" dengan huruf lebih besar




No comments: