Sunday, December 7, 2008

Obat buat penyakit rakyat kecil


Para caleg yang akan berlaga untuk Pemilu 2009 nanti sudah memperkirakan seandainya mereka terpilih dan membuat rakyat kecil pada pusing serta gigi cenut-cenut sudah di siapkan obat pusing n obat sakit gigi; mereka yang kelaparan dan menderita mag, sudah di siapkan pula obat sakit mag; dan yg mencret-mencret karena kualitas makan buruk juga sudah di antisipasi dengan pemberian obat sakit perut. Emang para caleg ini cepat tanggap akan kebutuhan rakyat kecil, ngerti sak durunge winarah.

===============================

Caleg Borong Obat untuk Kampanye

BANDUNG, KAMIS - Sejumlah calon legislatif (caleg) mulai memborong pembelian obat murah untuk mendukung program kampanye menjelang Pemilu 2009 mendatang.

"Pesanan obat murah dari para caleg meningkat menjelang 2009 mendatang, yah lumayan mendongkrak penjualan produk," kata Direktur Produksi PT Indo Farma, Yuliarti di sela-sela Raker BUMN Farmasi di Bandung, Kamis.

Tidak disebutkan jumlah pesanan obat murah ke BUMN itu, namun meningkat berarti terutama untuk obat murah serba Rp1.000.

Yuniarti menyebutkan, obat murah itu selanjutnya dikemas oleh tim sukses caleg dalam kemasan khusus bergambar parpol atau wajah caleg yang bersangkutan.

"Kami sih tetap memproduksi dengan kemasan standar, namun setelah dibeli oleh mereka dikemas ulang sesuka mereka," kata Yuliarti.

Beberapa obat murah yang banyak dipesan caleg itu adalah obat sakit kepala, sakit gigi, sakit perut, maag, obat diare dan lainnya yang biasa dijual dengan harga serba Rp1.000.

Penjualan kepada pihak para caleg, kata Yuliarti tidak jadi masalah karena mereka membeli secara langsung dan didistribusikan kepada masyarakat.

Meningkatnya pesanan obat murah pesanan para caleg itu dibenarkan oleh direktur Utama PT Kimia Farma, Syamsul Arifin.

"Pesanan seperti ini menjadi fenomena tersendiri jelang 2009." katanya. Meski biaya produksi meningkat sebagai dampak krisis global dan melemahnya nilai rupiah, namun baik PT Kimia Farma maupun Indo Farma tetap komitment memproduksi obat murah dan generik.

"Stok obat murah mencukupi dan tersedia di pasaran, hanya diakui marketingnya tak segencar obat lainnya sehingga masih kurang dikenal masyarakat," kata Syamsul.

(Sumber: ABD, Kompas)

No comments: